Sabtu, 22 Desember 2012


KETIKA UJUNG SUMATERA MENANGGIS

Pagi itu,  aku nonton bersama temanku. Doraemon kartun yang tiada matinya dari sudut pandangku.
Keceriaan tiba-tiba terhenti dengan sentakkan bumi yang sangat dahsyat. 9,8 skala rikter di goyangkan dipucut sumatera.
Lailahaillallah, goyangnya bergitu lama dan semakin parah rumah panggung kediamanku ikut bergoyang dengan kaki tangguhnya yang tidak sanggup lagi menompah. Satu demi satu tiang-tiang rumah mulai runtuh, dindingnya pun mulai retak di penjuru sudut.
Mungkin tiga atau lima menit bahkan lebih,entah …  Aku pun kurang tau berapa durasi yang sebenarnya.
Disaat goyangan bumi terhenti aku berlari terbirit-birit ingin segera mungkin memeluk ibuku ingin rasanya aku tak ingin melepaskan pelukan itu.
Mak…. Aku takut ,aku sangat takut.
Tenang nak,. Tidak akan terjadi apa-apa , ini hanya gempa bumi biasa.
Aku sedikit demi sedikit melepaskan pelukannya dimana adikku juga perlu kehangatan darinya, pada saat itu dia masih terlalu kecil .


Hening..
Senyap.
Diam…

 Huuu…huu…huuuuuu…huu…..
(bunyi pesawat) ?
Keingin tauanku muncul, ingin rasanya aku menanyakan .
Mak, bunyi apa itu?
Bunyi pesawat terbang, hanya bunyi pesawat sayang. “ibuku ingin menenangkan perasaanku yang mulai takut.”
(sejak kecil dipikiranku telah tumbuh perasaan, perasaan bahwa aku takut bunyi itu “pesawat terbang”)
Ku lihat langit yang biru rasanya tidak ada satu bendapun yang ada disana.
Bunyi itu semakin lama semakin menderu.
Mak,aku takut..
Aku takut bunyi itu..
Tenang heri, tenanglah anakku itu hanya bunyi pesawat biasa, pesawat yang kau lihat dengan temanmu saat dia terbang.
Tapi mak…
Bukankah tidak ada satupun benda disana. “telunjuk kananku mearahkan ke langit yang mulai ranum saat itu.”

Allahu Akbar.
Lailahaillallah…

Air laut naik, air laut naik, air laut naik, teriakkan mulai mengema di semua penjuru.
Kepanikan mulai muncul dari perasaan individu saat itu.
Aku hanya seorang anak-anak pada waktu itu, aku tidak tau pada saat itu apa yang sebenarnya terjadi disini_didaerahku.
Aku ingin rasanya  melihat gelombang air itu.
Heri  jangan, terikkan histeris ibuku menghentikan  langkahku untuk melihatnya. Tapi perasaan ingin tau ku semakin menjadi-jadi ingin rasanya untuk melihat air bah itu.
Jangan heri, jangan nak..
Tiga kali ku rasakan keingin tauan ku dihentikan pada akhirnya akupun tidak dapat melihatnya.


Tanganku ditarik kuat dan ku dinaikkan ke dalam mobil, kami ingin mencari tempat yang lebih aman tempat yang lebih tinggi.
Namun apa yang terjadi entah tiga ratusan meter lagi mencapai gunung, sebuah mobil Hercules mehalangi mobil kami dijalan, parkirnya yang tak menentu arah manakah posisi sebenarnya sehingga kami tidak bisa melewatinya.
Disitu mulailah kepanikan, semua orang  telah turun dari mobil ingin mencari pelindungan.
Pada saat itu aku tidak teringat apa-apa lagi aku telah terpisah dari orangtuaku.


Bruuukk…
Bruukk..
Braaaakk….
Brruuuukk….

Bunyi timpahan air menerpa semua apa yang ada didepannya aku takut sekali pada saat itu.
Tiba-tiba lumpur muncul dari bawah rumah yang juga menghancurkan segalanya, disitu aku di telan air bah yang kotor itu rasanya sangat aneh,warnanya gelap coklat kehitaman.
Aku di gulung-gulung dengan air amis itu, disentak, ditarik, aku tidak bisa bernafas dalam keadaan itu.
Ingin rasanya aku mati menyudahkan penderitaan yang sangat mendalam pedih.
Begitu lama aku didalam air, entah bagaimana caranya kepalaku telah berada diatas permukaan air.
Air ini telah membawa semua puing-puing yang ada di Aceh,aku melihat dengan mata kepala aku sendiri.
Ya Allah separah inikah??
Sebiadap inikah sikap kami selama ini untukMU.
Semuanya telah menjadi satu, air dan puing-puing yang hancur.
Aku juga mengalami tabrakan antara dua mata air bah yang menbuat aku tergelam lagi. Ini adalah peristiwa yang tidak sanggup buat aku rasakan.

Aku tidak tau seberapa lama aku berada di dalam gulungan air bah itu.
Sepertinya air mulai tenang dan pada akhirnya aku bisa menyalamatkan diri dibantu orang yang tidak ku kenal.
Sedih sekali rasanya aku menceritakan ini semua.
Aku memanjat, merangkak diantara atap-atap rumah yang satu ke yang lain, memanjat pohon, bergantungan begitu parahnya menyelamatkanjiwa yang sia-sia ini.
Pada akhirnya aku sampai dilantai 2 rumah penduduk disitu. Aku tidak tau seberapa jauh aku dibawa genangan air ini.
                                                             
Aku kesepian,aku sendiri disaat itu, tidak ada seorangpun yang aku kenal.
Pada malam itu aku menangis  rindu dengan orang tuaku.
Suara muncul dari sebuah sudut. “jangan menangis besok kita akan mencari anggota keluarga kita.
Aku melihat mayat-mayat tergelentang disana-sini aku tidak pernah melihat sebelumnya. Bongkahan kayu, kendaraan, puing-puing atap rumah terdampar kesemua penjuru.
Aku ingin sekali bertemu dengan keluargaku.
Dari sudut mata yang jauh  aku dihampiri seorang yang mungkin aku kenal.
Dia menyatakan bahwa adikku ada disatu tempat dimana dengan cepatnya aku ingin kesana . ingin sekali berjumpaa dengannya.

Tapi,perlu aku menyesal orangtuakudan saudara yang lainnya tidak pernah ketemu.
Hanya satu pintaku padaMU ya Allah..
Semoga mereka tenang disana.
Insya Allah..
Aku akan selalu mendoakan untuk kalian semua, semoga mendapatkan tempat yang indah di sana.
Tempat para orang syahid. Aminn…


Selasa, 04 Desember 2012

"Sebuah Kisah Yang Tak Pernah Lekang" SeHaTi Be SeHaTicious :)

  assalamualaikm wr wb.

sepertinya kalean sudah pada senang ya.

aku menderita batin karena gag ada klean.hahaaha(puitiss) 
hahuhaha.....
aku cuma bercanda sekedar basa basi saja....
apa kabar??  baik-baik sajakan,semoga dalam lindungan ALLAH SWT. aminnnnn..
 oiya, sudah lama kita tidak berjumpa ya.
masih ingat gag, tentang-tentang masa-masa SMA dulu emang gak pernah ada matinya untuk kita kenang, apalagi kalo saya lagi mengenang cerita masa-masa SMA dulu disalah satu sma ternama di banda aceh. :)
sob, masih ingat gag dengan foto ini??
foto dimana para pejuang sehati untuk mndapat kan nilai terbaiknya dari guru. hahaha...
ini salah satu bukti anak sehati bahwa serius dalam belajar.
gag kalah pentingnya kekompakan.
bukan tentang belajar saja, hahaaha..
buktinya juga pernah gila-gilaan dalam kelas bernyanyi dengan suara yang sangat merdu, sehimgga kaca di kelas kita pecah..hahaaha kidding.
pnyebab pecahnya sih, gara-gara main bola..

epppp.......
bukan itu aja..
para lelaki dan wanita narsis pun ada..
gag percaya..
ne aku kasih buktinya.. 

mau yang lebih over...
hahahaaahaha...
sepertinya tidak sanggup kita lihat..
ini dia..
hahaahahahaahahahaha........
para lelaki berjuang ingin mendapatkan muka yang cucok. hahaha..
hahaaha..
oiya kawan .....
sosok yang sangat penting dalam pengembangan karakter anak-anak sehati adalah tidak luput dari hasil bimbingan seorang yang sangat berguna baik kita. :"(

inilah beliau..
TERIMAKASIH GURU
Guru ……..
Kau lah pembimbing kami…..
Kau lah pengajar kami……..
Kau lah pendidik kami………
Guru ……….
Itu lah julukan mu……..
Yang takpernah bosan…….
Dalam mengajar dan membimbing kami…….
Guru …………
Tanpa diri mu kami akan hancur…….
Tanpa diri mu kami akan sengsara……..
Tanpa diri mu kami akan sesat…….
Guru ………….
Terima kasih…………..
Atas segal jasa-jasa mu……….



terimakasih bu... kmi tidak akan jadi manusia yang berguna tanda engkau.
..
kwan udah dlu ya..
Insya Allah aku aku buat lagi tentang kita.
munkim part perpisahan atau jalan-jalan. tetap semangat. we always sehati

Senin, 26 November 2012

we always sehaty

Sahabatku.
Hati manusia hanya bisa mencintai sekejap,
Kaki hanya bisa melangkah sejauh lelah.
Tapi,
Sebuah persahabatan adalah keabadian yang sangat tak ternilai "BUATKU".
Entah kini atau pun besok ku tak lagi bernafas.
Ketahuilah.......
Hadiah terindah yang pernah ku dapat adalah mengenal kalian dan bersahabat dengan kalian..
WE ALWAYS SEHATI :)

Minggu, 18 November 2012

Museum untuk mengenang kembali


Museum Tsunami Aceh
 semula akan dibuat berbentuk kapal besar dan dimaksudkan hanya sebagai penyimpanan semua dokumentasi yang terkait dengan bencana alam 26 Desember 2004. Agar generasi penerus Aceh dan Indonesia mengetahui bahwa pernah terjadi peristiwa maha dasyat di bumi rencong ini.Namun kemudian rencana berubah, Pemerintah Aceh bersama BRR NAD-Nias mengadakan sayembara untuk desain museum tsunami. Setelah menyisihkan 68 peserta lainnya, desain yang berjudul "Rumoh Aceh'as Escape Hill" akhirnya dimenangkan oleh seorang dosen arsitektur ITB, Bandung, M.Ridwan Kamil yang diumumkan pada 17 Agustus 2007.Museum Tsunami Aceh yang terletak di depan Lapangan Blang Padang, Banda Aceh ini memiliki tiga lantai, dengan luas setiap lantai sebesar 2.500 meter dan menghabiskan dana hingga Rp60 miliar lebih.Goresan arsitektur Ridwan Kamil ini, sarat dengan nilai kearifan lokal dan didesain dengan konsep memimesis kapal, seperti hendak mewartakan Banda Aceh adalah kota air alih-alih daratan. Konsep yang ditawarkan arsitek ini, dengan menggabungkan rumoh Aceh (rumoh bertipe panggung) dikawinkan dengan konsep escape building hill atau bukit untuk menyelamatkan diri, sea waves atau analogi amuk gelombang tsunami, tari tradisional saman, cahaya Allah, serta taman terbuka berkonsep masyarakat urban.
Di dalam gedung terdapat kolam luas yang indah dengan jembatan diatasnya. Selain itu, terdapat ruangan yang dirupakan sebagai gua yang gelap serta ada aliran air mengalir Lahannya yang disediakan pemerintah Aceh juga berbatasan langsung dengan komplek kuburan Kerkhoff, namun isi dan kelengkapannya disediakan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pemerintah Aceh dan Pemerintah Kota Banda Aceh.
 Arsitektur museum ini menggabungkan rumoh Aceh bertipe panggung dengan konsep escape building hill berupa bukit untuk evakuasi bencana tsunami. Ada pula tersemat nilai tari tradisional tari saman, cahaya dari lafaz Allah, serta taman terbuka berkonsep masyarakat urban.

Di dalamnya dapat Anda temukan lorong sempit dengan air terjun yang mengeluarkan suara begemruh di kedua sisinya seakan mengingatkan dahsyatnya gelombang tsunami. Museum Tsunami Aceh menampilkan simulasi elektronik gempa bumi Samudra Hindia 2004, foto-foto korban dan kisah dari korban selamat.
Museum ini diresmikan pada Februari 2008. Tujuan pembangunannya selain untuk mengenang gempa bumi yang mengakibatkan tsunami tahun 2004 juga serta menjadi pusat pendidikan dan sebagai pusat evakuasi jika bencana tsunami datang lagi. Saat itu korban tsunami Aceh 2004 menewaskan lebih 120 ribu orang.
Model bangunannya adalah hasil pemenang sayembara, yaitu M.Ridwan Kamil (Dosen Arsitektur dari Institut Teknologi Bandung) dengan ide bangunan berupa Rumoh Aceh as Escape Hill. Denah bangunan museum ini merupakan analogi dari epicenter gelombang laut tsunami. Unsur tradisional berupa Tari Saman telah diterjemahkan dalam kulit luar bangunan eksteriornya.

Temukan lorong sempit yang gelap dimana di sisi kiri dan kanannya ada air bergemuruh, kadang memercik pelan, kadang bergemuruh kencang. Sesaat suara-suara tersebut akan mengingatkan Anda pada kejadian tsunami pada 26 Desember 2004 di Banda Aceh dan sekitarnya.

Museum yang dibangun dengan dana sekitar Rp 70 miliar ini memiliki 2 lantai dimana lantai 1 merupakan area terbuka yang bisa dilihat dari luar dan fungsinya sebagai tempat untuk mengenang peristiwa tsunami. Di Lantai ini terdapat beberapa ruangan yang berisi rekam jejak kejadian tsunami 2004. Di antaranya ruang pamer tsunami, pratsunami, saat tsunami dan ruang pascatsunami. Beberapa gambar peristiwa tsunami, artefak jejak tsunami, dan diorama ditampikan di lantai ini. Salah satunya adalah diorama kapal nelayan yang diterjang gelombang tsunami dan diorama kapal PLTD Apung yang terdampar di Punge Blang Cut.
Di lantai 2 berisi media-media pembelajaran berupa perpustakaan, ruang alat peraga, ruang 4D (empat dimensi), dan souvenir shop. Beberapa alat peraga yang ditampilkan antara lain, rancangan bangunan yang tahan gempa, serta model diagram patahan bumi. Ada beberapa fasilitas terus disempurnakan seperti ruang lukisan bencana, diorama, pustaka, ruang 4 dimensi, serta cafe.
Eksterior museum ini mengekspresikan keberagaman budaya Aceh dengan ornamen dekoratif berunsur transparansi seperti anyaman bambu. Tampilan interiornya akan menggiring Anda pada perenungan atas musibah dahsyat yang diderita warga Aceh sekaligus kepasrahan dan pengakuan atas kekuatan dan kekuasaan Tuhan.
Museum Tsunami Aceh dibangun atas prakarsa beberapa lembaga yaitu Badan Rekontruksi dan Aceh-Nias, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Pemerintah Daerah Aceh, Pemerintah Kota Banda Aceh, dan Ikatan Arsitek Indonesia.
Kunjungan Anda ke Museum Tsunami Aceh tidak akan sia-sia karena bangunan museum ini sarat dengan nilai kearifan lokal dan didesain dengan konsep memimesis kapal dan dari luar jauh terlihat seperti cerobong sehingga unik untuk direkam dalam kamera Anda.

Sejarah

Museum Tsunami Aceh adalah sebuah Museum untuk mengenang kembali pristiwa tsunami yang maha daysat yang menimpa Nanggroe Aceh Darussalam pada tanggal 26 Desember 2008 yang menelan korban lebih kurang 240,000 0rang.
Gedung Museum Tsunami Aceh dibangun atas prakarsa beberapa lembaga yang sekaligus merangkap panitia. Di antaranya Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD-Nias sebagai penyandang anggaran bangunan, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) sebagai penyandang anggaran perencanaan, studi isi dan penyediaan koleksi museum dan pedoman pengelolaan museum), Pemerintah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)sebagai penyedia lahan dan pengelola museum, Pemerintah Kotamadya Banda Aceh sebagai penyedia sarana dan prasarana lingkungan museum dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)cabang NAD yang membantu penyelenggaraan sayembara prarencana museum
Menurut Eddy Purwanto sebagaiPenggagas Museum Tsunami Aceh dari BRR Aceh, Museum ini dibangun dengan 3 alasan: 1. untuk mengenang korban bencana Tsunami 2. Sebagai pusat pendidikan bagi generasi muda tentang keselamatan 3. Sebagai pusat evakuasi jika bencana tsunami datang lagi.”
Perencanaan detail Museum ,situs dan monumen tsunami akan mulai pada bulan Agustus 2006 dan pembangunan akan dibangun diatas lahan lebih kurang 10,000 persegi yang terletak di Ibukota provinsi Nanggroes Aceh Darussalam yaitu Kotamadaya Banda Aceh dengan anggaran dana sekitar Rp 140 milyar dengan rincian Rp 70 milyar dari Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) untuk bangunan dan setengahnya lagi dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk isinya juga berisi berbagai benda peninggalan sisa tsunami.
Sebelum pembangunan dimulai panitia menyelenggarakan lomba design museum dengan Thema "Nanggroe Aceh Darussalam Tsunami Museum (NAD-TM)", lomba yang ditutup tanggal 5 Agustus 2007 berhadiah Total Rp 275 juta dengan rincian pemenang I mendapatkan Rp 100 juta,ke II Rp 75 juta,ke III Rp 50 juta dan sisanya Rp 50 juta akan dibagikan sebagai penghargaan partisipasi kepada 5 design inovatif @ Rp 10 juta. Museum Tsunami Aceh dibangun di kota Banda Aceh kira-kira 1 km dari Masjid Raya Banda Aceh

fungsi Museum Tsunami Aceh

fungsi Museum Tsunami Aceh ini adalah :
1. Sebagai objek sejarah, dimana museum tsunami akan menjadi pusat penelitian dan pembelajaran tentang bencana tsunami.

2. Sebagai simbol kekuatan masyarakat Aceh dalam menghadapi bencana tsunami.
3. Sebagai warisan kepada generasi mendatang di Aceh dalam bentuk pesan bahwa di daerahnya pernah terjadi tsunami.
 4. Untuk mengingatkan bahaya bencana gempa bumi dan tsunami yang mengancam wilayah Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia terletak di “Cincin Api” Pasifik, sabuk gunung berapi, dan jalur yang mengelilingi Basin Pasifik. Wilayah cincin api merupakan daerah yang sering diterjang gempa bumi yang dapat memicu tsunami.
Museum tsunami tak hanya di desain sebagai tempat pembelajaran sekaligus menyimpan sejarah tsunami Aceh. Bangunan yang di desain dengan perpaduan konsep bukit menyelamatkan diri, analogi amuk tsunami, tari saman, cahaya Allah serta taman terbuka berkonsep masyarakat urban ini juga bisa digunakan sebagai tempat menyelamatkan diri saat tsunami, karena atapnya merupakan ruang terbuka yang luas memang di rancang khusus.

Minggu, 11 November 2012

LENKA LYRICS "Everything At Once"



LENKA LYRICS

"Everything At Once"

As sly as a fox, as strong as an ox
As fast as a hare, as brave as a bear
As free as a bird, as neat as a word
As quiet as a mouse, as big as a house

All I wanna be, all I wanna be, oh
All I wanna be is everything

As mean as a wolf, as sharp as a tooth
As deep as a bite, as dark as the night
As sweet as a song, as right as a wrong
As long as a road, as ugly as a toad

As pretty as a picture hanging from a fixture
Strong like a family, strong as I wanna be
Bright as day, as light as play
As hard as nails, as grand as a whale

All I wanna be oh, all I wanna be, oh
All I wanna be is everything
Everything at once
Everything at once, oh
Everything at once

As warm as the sun, as silly as fun
As cool as a tree, as scary as the sea
As hot as fire, cold as ice
Sweet as sugar and everything nice

As old as time, as straight as a line
As royal as a queen, as buzzed as a bee
Stealth as a tiger, smooth as a glider
Pure as a melody, pure as I wanna be

All I wanna be oh, all I wanna be, oh
All I wanna be is everything
Everything at once  

Selasa, 06 November 2012

Simbol Matematika


Simbol Matematika

+ : Operasi penjumlahan
\times : Operasi perkalian
> : Lebih besar dari. Misalnya 5 lebih besar dari 2, tulis 5>2
< : Lebih kecil dari. Misalnya 3 lebih kecil dari 4, tulis 3<4
\le : Lebih kecil atau sama dengan
\ge : Lebih besar atau sama dengan
\ne : Tidak sama dengan. Misalnya 2 \ne 4
Z : Himpunan bilangan bulat. Berasal dari kata “Zahlen”
N : Himpunan bilangan asli. Natural number
Q : Himpunan dari semua bilangan rasional. Quotients of integers
R : Himpunan semua bilangan real
C : Himpunan semua bilangan kompleks
\in : Anggota dari. 5 \in N, artinya 5 adalah anggota dari N
\notin : Bukan anggota dari.
\ni : Sedemikian sehingga. Sehingga
\forall : Untuk Semua.
\exists : Ada. Beberapa. Ada x anggota dari bilangan bulat sehingga x ditambah 1 sama dengan nol. \exists x \in Z \ni x+1=0
\wedge : Dan. x sama dengan 5 dan x sama dengan 7. x=5 \wedge x=7
\vee : Atau. n sama dengan 1 atau n sama dengan 4. n=1 \vee n=4
\varnothing : Himpunan kosong
{} : Himpunan kosong
\subset : Himpunan bagian
\subsetneq : Bukan himpunan bagian
\cap : Irisan
\cup : Gabungan
A^c : Komplemen. Komplemen dari A
\sim : Sebangun
\cong : Kongruaen. Sama dan sebangun
\equiv : Ekuivalen
\rho : Rho
\sigma : Sigma
\phi : Phi. Nilai Phi mendekati 1,61803…
\epsilon : Epsilon
\theta : Theta
\alpha : Alpha
\beta : Beta
\gamma : Gamma
\delta : Delta
\lambda : Lambda
\pi : Perbandingan antara keliling suatu lingkaran dengan diameternya. Nilainya mendekati 3,141592653589…
e : Basis logaritma natural. Nilainya mendekati 2,7182818…
\omega : Omega
\mu : Miu
\infty : Tak hingga
(a,b) : Suatu selang terbuka. Untuk sebarang x dalam selang, sama dengan a<x<b
[a,b) : Suatu selang. Setengah terbuka
(a,b] : Suatu selang. Setengah terbuka
[a,b] : Selang tertutup
\sim : Negasi. Negasi dari A, \sim A
\to : Jika … maka … . Jika a maka b. a \to b
\iff : Jika dan hanya jika … maka … . Jika dan hanya jika m maka n. m \iff n
(c,d) : Faktor persekutuan terbesar dari c dan d. FPB
[c,d] : Kelipatan persekutuan terkecil dari c dan d. KPK
C : Kombinasi
P : Permutasi

Tambahan :

\approx : Mendekati. Suatu nilai, misalnya \sqrt{2} \approx 1,4142
\not : bukan. Selain. Misalnya, {x \mid x \in N \not {1,2}}, yaitu semua anggota di himpunan N, kecuali 1 dan 2
\zeta : Zeta
\eta : Eta
\tau : Tau
\psi : Psi
\Gamma : Gamma. Gamma fungsi.
\Sigma : Sigma
\omega : Omega
\Delta : Delta
\triangle : Segitiga. Contoh : \triangle ABC, artinya segitiga ABC
\nabla : nabla