Seandainya bulan pada posisinya
Dulu
Memang
menyakitkan, bagaimana besarnya masalah kita,orang-orang lain akan tetap
berjalan maju kedepan.
Tidak ada yang memahami walaupun ketika kita cerita
mereka pasti akan bilang,”aku tau apa rasanya.”
Tapi mereka tidak benar-benar tahu, karena mereka tidak
dalam posisi kita.
Orang-orang
lain akan memperlakukan kita seperti orang biasa lainnya.tanpa mereka tau apa
yang sebenarnya kita alami.
Satu-satunya cara adalah aku harus berjalan maju ke
depan. Dan aku harus melupakan dia begitu feri sampai tujuan. Sabang.
Banyak alas
an orang putus cinta
Ketidaksamaan antara yang kita beri untuk dia dengan
apa yang kita terima dari dia. Masalah
internal sifat yang berbeda bahkan juga masalah eksternal seperti teman,pihak
ketiga,orang tua, bahkan juga dengan agama.
Tapi aku ingin mengerti ini semua.
Malam mulai
menampakkan jati dirinya. Aku sekarang beradadidalam bus. Bus itu
gelap,lampunya sudah dimatikan. Aku berusaha melihat di balik jendela
kaca,semuanya terlihat bergitu gelap.cahaya bulan yang agak ranum hanya mampu
menunjukkan sedikit saja pemandangan di luar.
Begitu gelapnya, sehingga apa yang aku lihat kaca
adalah pantulan diriku sendiri, kulit hitam eksotis bercampur lumpur,baju
hijau, rambut berantakan. Inilah aku sekarang.
Iya,aneh!
Dikaca tidak kelihatan apa-apa, padahal sebenarnya diluar sana ada pemandangan
yang bagus untukdilihat. Tapi didalam bus sangat gelap. Mirip seperti
hubunganku sekarang dengan dia,hubungan kami bisa segitu gelapnya padahal kami
tahu dulu TIDAK.
Hubungan kami
sangatlah harmonis, seandainya bulan kembali pada posisinya dulu.
Walaupun jauh tapi kami tetap melihatnya.melihat satu benda yang sama.
Dulu, waktu kita pacaran, dia pernah Tanya, “yank
disana ada bulan gag?” dengan handphone di telinga kanan ku lirik ke atas dan
aku bilang “ ini ada, dia lagi ditemenin sama bintangkan??’
Hahahaaha…..
Memang lucu, gimana jauhnya jarak kami terpisah antara
dua pulau yang berbeda, tapi kami masih bias lihat satu benda yang sama, yaitu
bulan.
Kami jadi terasa dekat.
Disini
tertutup kesrtiaan. Mungkin cinta kami sudah redup, pada hati yang tersakiti.
Pada kepercayaan yang sudah lama sekarat lalu mati dengan biadap. Mungkin janji
yang pernah kita kumandangkan dulu bisa dengan mudahnya dilupakan dikubur
hidup-hidup setelah engkau mulai membuat perjanjian yang baru,janji yang
mungkin tidak bias kau tepati.
Aku mencoba untuk tidur.
Suara supir
membangunkan karena telah sampai tujuan.
Dengan terlihatnya kota sabang.
Kutata kembali nasibku.
Insya Allah….
Aku sudah bias melupakan kamu. J
0 komentar:
Posting Komentar